Bergabung dengan Peugeot sejak 2015, Sainz selalu gagal menyelesaikan Dakar pada tiga tahun pertamanya sebagai pembalap pabrikan Perancis tersebut. Namun 2018 menjadi tahun keberuntukan bagi pereli Spanyol tersebut.
Setelah mampu bertahan dari stage awal di Peru, Sainz - yang meraih gelar Dakar pertamanya pada 2010 dengan Volkswagen - muncul sebagai pemimpin reli setelah kemenangan dua stage beruntun.
Meski hanya memenangi dua stage, ia tidak menemui masalah berarti sepanjang reli ini - selain penalti kontroversial yang didapat atas insiden dengan pereli quad yang akhirnya dibatalkan.
Sainz lebih lambat tiga menit pada stage terakhir Dakar tahun ini, namun itu sudah cukup untun menempatkannya di posisi teratas dengan keunggulan 44 menit atas rival terdekatnya, Nasser Al-Attiyah, yang mengemudikan Toyota.